Rabu, 29 Mei 2013

Artikel Hijab


HIJAB
1.                      'Suruhlah isterimu mengenakan baju dalam di balik kain Qibtiyah itu, karena sesungguhnya aku khawatir kalau-kalau nampak lekuk tubuhnya.'(HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, dengan sanad hasan. Dikeluarkan oleh Adh-Dhiya’ dalam kitab Al-Ahadits Al-Mukhtarah, Juz I hal. 441) (Al-Albani, 2001 : 135).

Hijab juga menutupi lekuk tubuh wanita....
2.                   http://img2.blogblog.com/img/b36-rounded.png
((صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا)) رواه مسلم

“Dua golongan termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihat mereka; satu kaum (penguasa) yang membawa cambuk (besar) seperti ekor sapi, dengannya mereka memukuli manusia; dan
kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang, menggoda dan menyimpang, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mendapati aromanya, padahal aromanya bisa didapat dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Semoga postingan kali ini memantapkan niat-niat para Muslimah yang hendak berhijab. Silakan diresapi dengan hati wahai muslimah cantik..
MENGAPA MUSLIMAH HARUS BERHIJAB?
1. DALIL
http://febriantialmeera.files.wordpress.com/2012/08/alquran.jpg?w=300&h=224Surat An-Nur (24) ayat 31 :
“Katakanlah kepada para perempuan yang beriman, hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakan auratnya KECUALI kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara lelaki mereka, putra-putra saudara perempuan mereka, para perempuan (SESAMA ISLAM), hamba sahaya yang mereka miliki, pelayan laki-laki tua yang tidak mempunyai keinginan terhadap perempuan, atau anak-anak yang belum mengerti aurat. Dan janganlah mereka menghentakan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung.”
Surat Al-Ahzab (33) ayat 59 :
“Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka MENGENAKAN JILBABNYA ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan ALLAH maha pengampun lagi maha penyayang”

2. HUKUMNYA WAJIB
Dalil di atas merupakan dalil dalam Al Qur’an. Itu berarti, isinya merupakan perintah Allah ya Rabbi. Merupakan kewajiban bagi umat muslim untuk mentaati perintah Allah. Wajib artinya apabila tidak dikerjakan, akan mendapat dosa. Dan dosa merupakan tabungan sempurna menuju tempat terburuk, neraka. Suatu hari Rasulullah pernah diperlihatkan siksaan wanita yang tidak menutup aurat di neraka, dan beliau sangat terkejut melihat rambut wanita itu ditarik kebelakang, diikat dengan kakinya sehingga tertarik, dan puting susunya diberi api, dibakar hingga hangus. Lalu dijadikan seperti semula lagi. Naudzubillah.
Muslimah yang tidak berhijab itu terus dan terus mengumpulkan dosa, tiap bulan, minggu, hari, jam, menit, bahkan detik karena terus memperlihatkan auratnya kepada orang lain. Entah berapa jumlah tumpukan dosa yang terkumpul selama ini hanya karena tidak berhijab. Belum ditambah dengan dosa-dosa lainnya. Astagfirullah. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa sebagian besar penghuni neraka itu terisi oleh kaum wanita. Semoga Allah masih memberi waktu pada kita. Berhijablah.

3. UNTUK MEMULIAKAN KEDUA ORANG TUA
http://febriantialmeera.files.wordpress.com/2012/08/genggaman-orang-tua.jpg?w=231&h=300Baik buruknya anak, shalih tidaknya anak, semua merupakan tanggung jawab orang tuanya. Maka dari itu, segala hal yang kita perbuat, ada akibatnya bagi kedua orang tua kita. Itulah mengapa orang tua gemar mengajarkan kita tentang agama sejak kecil, membimbing shalat, memandu berpuasa. Semua dilakukan orang tua agar kelak saat mereka dimintai pertanggung jawaban oleh Allah, mereka bisa menjawab dengan tenang dan bangga, dan akhirnya dihadiahkan surga. Tapi bayangkan seandainya kita adalah anak yang tidak shalih, terus-terusan berbuat dosa, terus-menerus melakukan keburukan, salah satunya dengan menumpuk dosa akibat tidak berhijab. Relakah AYAH dan IBU ikut disiksa di alam kubur hanya karena dosa kita? Mungkin mereka secara pribadinya sudah berupaya mendekatkan diri pada Allah, rajin shalat malam, rajin baca Al Qur’an, rajin puasa, banyak zakat, menunaikan ibadah haji, pokoknya sudah berupaya mengumpulkan pahala yang amat banyak. Tapi ternyata mereka harus masuk neraka HANYA KARENA DOSA KITA, anak perempuannya, muslimah, yang tidak mau berhijab! Itukah balasan kita pada orang tua? Ibu yang sudah melahirkan, mengasuh. Ayah yang sudah menafkahi, mendidik. Mereka merawat dan menyayangi sepenuh jiwa. Akankah kita membalas kebaikan luar biasa orang tua kita dengan membebani akhir hayat kekalnya untuk menanggung akibat dari dosa-dosa yang kita perbuat? Padahal hanya sesederhana, berhijab. Semoga Allah masih memberi waktu pada kita. Berhijablah.

4. MENGHINDARI MAKSIAT
Maraknya kasus pemerkosaan tidak sepenuhnya salah lelaki. Survey menyatakan bahwa mayoritas kasus kriminal pemerkosaan diakibatkan oleh kaum wanitanya. Tentu saja bukan karena wanita yang memaksa, tapi karena cara wanita tersebut berpakaian yang seringkali tampak ‘kurang bahan’ demi menjadi pusat perhatian. Belum lagi, media informasi seperti televisi pun menambah panas dengan menampilkan artis-artis wanita yang secara sengaja didandani seksi bahkan vulgar. Akibatnya, ketika lelaki melihat ada wanita dengan baju ketat menjiplak bentuk tubuh, rok mini, tanktop, celana jeans sangat ketat, pikirannya pun akan melayang kemana-mana. 85% lelaki menjadikan wanita sebagai fantasi seksualnya setelah melihat penampakan-penampakan wanita yang bersifat ‘keberuntungan’ itu. Sudah dosa bagi wanitanya, ditambah jadi lahan berbuat dosa juga bagi yang melihatnya. Semoga Allah masih memberi waktu pada kita. Berhijablah.

5. SEBAGAI IZZAH (HARGA DIRI)
http://febriantialmeera.files.wordpress.com/2012/08/pernikahan-300x232.jpg?w=490Suatu hari nanti, kita semua akan menikah. Bayangkan, aurat kita dari ujung rambut sampai ujung kaki sudah kita umbar-umbar ke semua orang padahal mereka bukan suami kita. Ketika kelak suami kita melihat, tidak ada kebahagiaan bagi kita karena terlalu terbiasa dilihat oleh banyak lelaki. Hormatilah suami kita kelak dengan menjaga harga diri kita saat ini. Jangan sampai kita mempersembahkan diri yang sudah jadi konsumsi banyak mata. Berhijablah, sesederhana itu. Dalam An-Nur:26 terpaparkan, lelaki yang baik untuk wanita yang baik, wanita yang baik untuk lelaki yang baik, begitupun sebaliknya. Maksudnya sebaliknya itu ya jika buruk ya untuk yang buruk. Dalam hal ini baik dan buruk yang dimaksud adalah iman. Wahai muslimah yang mendamba pendamping yang terbaik, shalih, bersahaja.. bersegeralah perbaiki kualitas diri agar Allah hadiahi kita yang pantas dan sesuai. Janji Allah itu pasti. Jangan sampai menyesal karena diri ini disibukkan dengan mencari yang terbaik mengguanakan cara yang salah. Semoga Allah masih memberi waktu pada kita. Berhijablah.

6. MENJALIN KEDEKATAN DENGAN ALLAH SWT
http://febriantialmeera.files.wordpress.com/2012/08/ibadah.jpg?w=185&h=300Contoh, ketika kita membutuhkan sesuatu, ingin belanja ini dan itu,bagaimana cara kita merayu untuk minta uang pada orang tua? Pasti akan kita perlihatkan perilaku yang baik, menggunakan penyampaian dengan kata-kata yang baik pula kan. Kita akan berusaha menjalani semua perintahnya terlebih dahulu, menjauhi yang orang tua kita larang juga. Kenapa kita mau begitu? Karena kita tahu, apabila kita melakukannya, orang tua akan mengabulkan permintaan kita tadi. Nah, sama halnya dengan meminta pada Allah, yang jelas-jelas pemilik seluruh langit, bumi, dan segala hal uang berada diantara keduanya. Bagaimana mungkin doa-doa kita terkabul jika hal-hal yang dilarang-Nya saja masih kita lakukan. Salah satunya dengan berhijab, itu jelas-jelas perintah Allah. Semoga Allah masih memberi waktu pada kita. Berhijablah.
Lekaslah berhijab wahai muslimah, saudari-saudariku.. Sebab kita tidak pernah tahu kapan waktu kembali, mari segera melaksanakan kewajiban-Nya yang sungguh sangat sederhana. Berhijablah..

Berikut beberapa alasan anak muda yang enggan berjilbab dan sanggahan halusnya. Semoga yang belum berjilbab mendapat hidayah.
1. Saya nggak mau jilbaban! Jilbaban itu kuno | “Lha, itu zaman flinstones, lebih kuno lagi, nggak pake jilbab”
2. Tapi kan itu hal kecil, kenapa jilbaban harus dipermasalahin?! | “Yang besar2 itu semua awalnya dari perkara kecil yang diremehkan”
3. Yang penting kan hatinya baik, bukan lihat dari jilbabnya, fisiknya! | “trus ngapain salonan tiap minggu? make-upan? itu kan fisik? Dan Islam meyakini bahwa iman itu bukan hanya perkara hati, namun juga ditunjukkan dalam fisik atau amalan lahiriyah. Hati pun cerminan dari lahiriyah. Jika lahiriyah rusak, maka demikianlah hatinya”
4. Jilbaban belum tentu baik | “Betul, yang jilbaban aja belum tentu baik, apalagi yang … (isi sendiri)
5. Saya kemarin lihat ada yang jilbaban nyuri! | “So what? yang nggak jilbaban juga banyak yang nyuri, gak korelasi kali”
6. Artinya lebih baik jilbabin hati dulu, buat hati baik! | “Yup, ciri hati yang baik adalah jilbabin kepala dan tutup aurat”
7. Kalo jilbaban masih maksiat gimana? dosa kan? | “Kalo nggak jilbaban dan maksiat dosanya malah 2. Malah nggak jilbaban itu dosa besar. 
8. Jilbaban itu buat aku nggak bebas! | “Oh, berarti lipstick, sanggul, dan ke salon itu membebaskan ya?”
9. Aku nggak mau dibilang fanatik dan ekstrimis! | “Nah, sekarang kau sudah fanatik pada sekuler dan ekstrim tidak mau taat”
10. Kalo aku pake jilbab, nggak ada yang mau sama aku!? | “Banyak yang jilbaban dan mereka nikah kok”
11. Kalo calon suamiku gak suka gimana? | “Berarti dia tak layak, bila didepanmu dia tak taat Allah, siapa menjamin dibelakangmu dia jujur? Dan ingatlah al khobitsaatu lil khobitsiin, perempuan rusak ditakdirkan dengan lelaki yang sama. Demikian sebaliknya.
12. Susah cari kerja kalo pake jilbab! | “Lalu enggan taat pada perintah Allah demi kerja? emang yang kasih rizki siapa sih? Bos atau Allah? Dan asalnya wanita itu berdiam di rumah: wa qorna fii buyutikunna (menetaplah kalian di rumah-rumah kalian)
13. Ngapa sih agama cuma diliat dari jilbab dan jilbab? | “Sama aja kayak sekulerisme melihat wanita hanya dari paras dan lekuk tubuh”
14. Aku nggak mau diperbudak pakaian arab! | “Ini simbol ketaatan pada Allah, justru orang arab dulu (di zaman jahiliyah) gak pake jilbab. Syari’at jilbab ini untuk seluruh wanita, bukan hanya Arab sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Ahzab ayat 59: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".”
15. Jilbab cuma akal2an lelaki menindas wanita | “Perasaan yang adain miss universe laki2 deh, yang larang jilbab di prancis jg laki2″
16. Aku nggak mau dikendalikan orang tentang apa yang harus aku pake! | “Sayangnya sudah begitu, tv, majalah, sinetron, kendalikan fashionmu”
17. Jilbab kan bikin panas, pusing, ketombean | “Jutaan orang pake jilbab, nggak ada keluhan begitu, mitos aja”
18. Apa nanti kata orang kalo aku pake jilbab?! | “Katanya tadi jadi diri sendiri, nggak peduli kata orang laen…”
19. Jilbab kan nggak gaul?! | “Lha mbak ini mau gaul atau mau menaati Allah?”
20. Aku belum pengalaman pake jilbab! | “Pake jilbab itu kayak nikah, pengalaman tidak diperlukan, keyakinan akan nyusul”
21. Aku belum siap pake jilbab | “Kematian juga nggak akan tanya kamu siap atau belum dear”
22. Mamaku bilang jangan terlalu fanatik! | “Bilang ke mama dengan lembut dan santun, bahwa cintamu padanya dengan menaati Allah penciptanya”
23. Aku kan gak bebas ke mana-mana, gak bisa nongkrong, clubbing, gosip, kan malu sama baju! | “Bukankah itu perubahan baik?”
24. Itu kan nggak wajib dalam Islam!? | “Kalo nggak wajib, ngapain Rasul perintahin semua wanita Muslim nutup aurat?”
25. Kasi aku waktu supaya aku yakin jilbaban dulu | “Yakin itu akan diberikan Allah kalo kita sudah mau mendekat, yakin deh”.
Nah wahai saudariku muslimah, tunggu apalagi?
Mengenai kewajiban berjilbab sudah ditetapkan dalam Al Qur’an yang tiap hari kit abaca, di mana Allah Ta’alaberfirman,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59). Ayat ini menunjukkan wajibnya jilbab bagi seluruh wanita muslimah.
Ayat lain yang menunjukkan wajibnya jilbab,
وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ
Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, …” (QS. An Nur: 31).
Dalil yang menunjukkan wajibnya jilbab juga hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أُمِرْنَا أَنْ نُخْرِجَ الْحُيَّضَ يَوْمَ الْعِيدَيْنِ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ، فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَدَعْوَتَهُمْ ، وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ عَنْ مُصَلاَّهُنَّ . قَالَتِ امْرَأَةٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لَيْسَ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ « لِتُلْبِسْهَا صَاحِبَتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا »
Dari Ummu ‘Athiyyah, ia berkata, “Pada dua hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita haid dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin dan doa mereka. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi tempat shalat mereka. Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab, “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR. Bukhari no. 351 dan Muslim no. 890)
Dalam Lisanul ‘Arob, jilbab adalah pakaian yang lebar yang lebih luas dari khimar (kerudung) berbeda dengan selendang (rida’) dipakai perempuan untuk menutupi kepala dan dadanya.[1] Jadi kalau kita melihat dari istilah bahasa itu sendiri, jilbab adalah seperti mantel karena menutupi kepala dan dada sekaligus.
Semoga Allah beri hidayah demi hidayah bagi yang belum berjilbab.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar