HIJAB
1.
'Suruhlah isterimu mengenakan baju dalam di balik kain Qibtiyah
itu, karena sesungguhnya aku khawatir kalau-kalau nampak lekuk tubuhnya.'(HR.
Ahmad dan Al-Baihaqi, dengan sanad hasan. Dikeluarkan oleh Adh-Dhiya’ dalam
kitab Al-Ahadits Al-Mukhtarah, Juz I hal. 441) (Al-Albani, 2001 : 135).
Hijab juga menutupi lekuk tubuh wanita....
Hijab juga menutupi lekuk tubuh wanita....
2.
((صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا)) رواه مسلم
“Dua golongan termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihat mereka; satu kaum (penguasa) yang membawa cambuk (besar) seperti ekor sapi, dengannya mereka memukuli manusia; dan kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang, menggoda dan menyimpang, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mendapati aromanya, padahal aromanya bisa didapat dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
“Dua golongan termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihat mereka; satu kaum (penguasa) yang membawa cambuk (besar) seperti ekor sapi, dengannya mereka memukuli manusia; dan kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang, menggoda dan menyimpang, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mendapati aromanya, padahal aromanya bisa didapat dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Semoga postingan kali ini memantapkan niat-niat para Muslimah
yang hendak berhijab. Silakan diresapi dengan hati wahai muslimah cantik..
MENGAPA MUSLIMAH HARUS
BERHIJAB?
1. DALIL
“Katakanlah kepada para perempuan yang beriman, hendaklah mereka
menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakan
perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat darinya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakan auratnya
KECUALI kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra
mereka, putra-putra suami mereka, saudara lelaki mereka, putra-putra saudara
perempuan mereka, para perempuan (SESAMA ISLAM), hamba sahaya yang mereka
miliki, pelayan laki-laki tua yang tidak mempunyai keinginan terhadap
perempuan, atau anak-anak yang belum mengerti aurat. Dan janganlah mereka
menghentakan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman agar kamu
beruntung.”
Surat Al-Ahzab (33) ayat 59 :
“Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka MENGENAKAN
JILBABNYA ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan ALLAH maha pengampun lagi
maha penyayang”
2. HUKUMNYA WAJIB
Dalil di atas merupakan dalil dalam Al Qur’an. Itu berarti,
isinya merupakan perintah Allah ya Rabbi. Merupakan kewajiban bagi umat muslim
untuk mentaati perintah Allah. Wajib artinya apabila tidak dikerjakan, akan
mendapat dosa. Dan dosa merupakan tabungan sempurna menuju tempat terburuk,
neraka. Suatu hari Rasulullah pernah diperlihatkan siksaan wanita yang tidak
menutup aurat di neraka, dan beliau sangat terkejut melihat rambut wanita itu
ditarik kebelakang, diikat dengan kakinya sehingga tertarik, dan puting susunya
diberi api, dibakar hingga hangus. Lalu dijadikan seperti semula lagi.
Naudzubillah.
Muslimah yang tidak berhijab itu terus dan terus mengumpulkan
dosa, tiap bulan, minggu, hari, jam, menit, bahkan detik karena terus
memperlihatkan auratnya kepada orang lain. Entah berapa jumlah tumpukan dosa
yang terkumpul selama ini hanya karena tidak berhijab. Belum ditambah dengan
dosa-dosa lainnya. Astagfirullah. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa
sebagian besar penghuni neraka itu terisi oleh kaum wanita. Semoga Allah masih
memberi waktu pada kita. Berhijablah.
3. UNTUK MEMULIAKAN KEDUA
ORANG TUA
Baik
buruknya anak, shalih tidaknya anak, semua merupakan tanggung jawab orang
tuanya. Maka dari itu, segala hal yang kita perbuat, ada akibatnya bagi kedua
orang tua kita. Itulah mengapa orang tua gemar mengajarkan kita tentang agama
sejak kecil, membimbing shalat, memandu berpuasa. Semua dilakukan orang tua
agar kelak saat mereka dimintai pertanggung jawaban oleh Allah, mereka bisa
menjawab dengan tenang dan bangga, dan akhirnya dihadiahkan surga. Tapi
bayangkan seandainya kita adalah anak yang tidak shalih, terus-terusan berbuat
dosa, terus-menerus melakukan keburukan, salah satunya dengan menumpuk dosa
akibat tidak berhijab. Relakah AYAH dan IBU ikut disiksa di alam kubur hanya
karena dosa kita? Mungkin mereka secara pribadinya sudah berupaya mendekatkan
diri pada Allah, rajin shalat malam, rajin baca Al Qur’an, rajin puasa, banyak
zakat, menunaikan ibadah haji, pokoknya sudah berupaya mengumpulkan pahala yang
amat banyak. Tapi ternyata mereka harus masuk neraka HANYA KARENA DOSA KITA,
anak perempuannya, muslimah, yang tidak mau berhijab! Itukah balasan kita pada
orang tua? Ibu yang sudah melahirkan, mengasuh. Ayah yang sudah menafkahi,
mendidik. Mereka merawat dan menyayangi sepenuh jiwa. Akankah kita membalas
kebaikan luar biasa orang tua kita dengan membebani akhir hayat kekalnya untuk
menanggung akibat dari dosa-dosa yang kita perbuat? Padahal hanya sesederhana,
berhijab. Semoga Allah masih memberi waktu pada kita. Berhijablah.
4. MENGHINDARI MAKSIAT
Maraknya kasus pemerkosaan tidak sepenuhnya salah lelaki. Survey
menyatakan bahwa mayoritas kasus kriminal pemerkosaan diakibatkan oleh kaum
wanitanya. Tentu saja bukan karena wanita yang memaksa, tapi karena cara wanita
tersebut berpakaian yang seringkali tampak ‘kurang bahan’ demi menjadi pusat
perhatian. Belum lagi, media informasi seperti televisi pun menambah panas
dengan menampilkan artis-artis wanita yang secara sengaja didandani seksi
bahkan vulgar. Akibatnya, ketika lelaki melihat ada wanita dengan baju ketat
menjiplak bentuk tubuh, rok mini, tanktop, celana jeans sangat ketat,
pikirannya pun akan melayang kemana-mana. 85% lelaki menjadikan wanita sebagai
fantasi seksualnya setelah melihat penampakan-penampakan wanita yang bersifat
‘keberuntungan’ itu. Sudah dosa bagi wanitanya, ditambah jadi lahan berbuat
dosa juga bagi yang melihatnya. Semoga Allah masih memberi waktu pada kita.
Berhijablah.
5. SEBAGAI IZZAH (HARGA
DIRI)
Suatu
hari nanti, kita semua akan menikah. Bayangkan, aurat kita dari ujung rambut
sampai ujung kaki sudah kita umbar-umbar ke semua orang padahal mereka bukan
suami kita. Ketika kelak suami kita melihat, tidak ada kebahagiaan bagi kita
karena terlalu terbiasa dilihat oleh banyak lelaki. Hormatilah suami kita kelak
dengan menjaga harga diri kita saat ini. Jangan sampai kita mempersembahkan
diri yang sudah jadi konsumsi banyak mata. Berhijablah, sesederhana itu. Dalam
An-Nur:26 terpaparkan, lelaki yang baik untuk wanita yang baik, wanita yang
baik untuk lelaki yang baik, begitupun sebaliknya. Maksudnya sebaliknya itu ya
jika buruk ya untuk yang buruk. Dalam hal ini baik dan buruk yang dimaksud
adalah iman. Wahai muslimah yang mendamba pendamping yang terbaik, shalih,
bersahaja.. bersegeralah perbaiki kualitas diri agar Allah hadiahi kita yang
pantas dan sesuai. Janji Allah itu pasti. Jangan sampai menyesal karena diri
ini disibukkan dengan mencari yang terbaik mengguanakan cara yang salah. Semoga
Allah masih memberi waktu pada kita. Berhijablah.
6. MENJALIN KEDEKATAN
DENGAN ALLAH SWT
Contoh,
ketika kita membutuhkan sesuatu, ingin belanja ini dan itu,bagaimana cara kita
merayu untuk minta uang pada orang tua? Pasti akan kita perlihatkan perilaku
yang baik, menggunakan penyampaian dengan kata-kata yang baik pula kan. Kita
akan berusaha menjalani semua perintahnya terlebih dahulu, menjauhi yang orang
tua kita larang juga. Kenapa kita mau begitu? Karena kita tahu, apabila kita
melakukannya, orang tua akan mengabulkan permintaan kita tadi. Nah, sama halnya
dengan meminta pada Allah, yang jelas-jelas pemilik seluruh langit, bumi, dan
segala hal uang berada diantara keduanya. Bagaimana mungkin doa-doa kita terkabul
jika hal-hal yang dilarang-Nya saja masih kita lakukan. Salah satunya dengan
berhijab, itu jelas-jelas perintah Allah. Semoga Allah masih memberi waktu
pada kita. Berhijablah.
Lekaslah berhijab wahai muslimah, saudari-saudariku.. Sebab kita
tidak pernah tahu kapan waktu kembali, mari segera melaksanakan kewajiban-Nya
yang sungguh sangat sederhana. Berhijablah..
Berikut beberapa alasan anak
muda yang enggan berjilbab dan sanggahan halusnya. Semoga yang belum berjilbab
mendapat hidayah.
1. Saya
nggak mau jilbaban! Jilbaban itu kuno | “Lha, itu zaman flinstones,
lebih kuno lagi, nggak pake jilbab”
2. Tapi
kan itu hal kecil, kenapa jilbaban harus dipermasalahin?! | “Yang
besar2 itu semua awalnya dari perkara kecil yang diremehkan”
3. Yang
penting kan hatinya baik, bukan lihat dari jilbabnya, fisiknya! | “trus
ngapain salonan tiap minggu? make-upan? itu kan fisik? Dan Islam meyakini bahwa
iman itu bukan hanya perkara hati, namun juga ditunjukkan dalam fisik atau
amalan lahiriyah. Hati pun cerminan dari lahiriyah. Jika lahiriyah rusak, maka
demikianlah hatinya”
4.
Jilbaban belum tentu baik | “Betul,
yang jilbaban aja belum tentu baik, apalagi yang … (isi sendiri)”
5. Saya
kemarin lihat ada yang jilbaban nyuri! | “So what? yang nggak jilbaban
juga banyak yang nyuri, gak korelasi kali”
6.
Artinya lebih baik jilbabin hati dulu, buat hati baik! | “Yup,
ciri hati yang baik adalah jilbabin kepala dan tutup aurat”
7. Kalo
jilbaban masih maksiat gimana? dosa kan? | “Kalo nggak jilbaban dan
maksiat dosanya malah 2. Malah nggak jilbaban itu dosa besar. ″
8.
Jilbaban itu buat aku nggak bebas! | “Oh, berarti lipstick, sanggul,
dan ke salon itu membebaskan ya?”
9. Aku
nggak mau dibilang fanatik dan ekstrimis! | “Nah, sekarang kau sudah
fanatik pada sekuler dan ekstrim tidak mau taat”
10. Kalo
aku pake jilbab, nggak ada yang mau sama aku!? | “Banyak
yang jilbaban dan mereka nikah kok”
11. Kalo
calon suamiku gak suka gimana? | “Berarti dia tak layak, bila
didepanmu dia tak taat Allah, siapa menjamin dibelakangmu dia jujur? Dan
ingatlah al khobitsaatu lil khobitsiin, perempuan rusak ditakdirkan dengan
lelaki yang sama. Demikian sebaliknya.”
12.
Susah cari kerja kalo pake jilbab! | “Lalu enggan taat pada perintah
Allah demi kerja? emang yang kasih rizki siapa sih? Bos atau Allah? Dan asalnya
wanita itu berdiam di rumah: wa qorna fii buyutikunna (menetaplah kalian di
rumah-rumah kalian)”
13.
Ngapa sih agama cuma diliat dari jilbab dan jilbab? | “Sama
aja kayak sekulerisme melihat wanita hanya dari paras dan lekuk tubuh”
14. Aku nggak
mau diperbudak pakaian arab! | “Ini simbol ketaatan pada
Allah, justru orang arab dulu (di zaman jahiliyah) gak pake jilbab. Syari’at
jilbab ini untuk seluruh wanita, bukan hanya Arab sebagaimana ditegaskan dalam
surat Al Ahzab ayat 59: “Hai
Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".”
15.
Jilbab cuma akal2an lelaki menindas wanita | “Perasaan yang adain miss
universe laki2 deh, yang larang jilbab di prancis jg laki2″
16. Aku
nggak mau dikendalikan orang tentang apa yang harus aku pake! | “Sayangnya
sudah begitu, tv, majalah, sinetron, kendalikan fashionmu”
17.
Jilbab kan bikin panas, pusing, ketombean | “Jutaan orang pake jilbab,
nggak ada keluhan begitu, mitos aja”
18. Apa
nanti kata orang kalo aku pake jilbab?! | “Katanya tadi jadi diri
sendiri, nggak peduli kata orang laen…”
19.
Jilbab kan nggak gaul?! | “Lha mbak ini mau gaul atau mau
menaati Allah?”
20. Aku
belum pengalaman pake jilbab! | “Pake jilbab itu kayak nikah,
pengalaman tidak diperlukan, keyakinan akan nyusul”
21. Aku
belum siap pake jilbab | “Kematian juga nggak akan tanya
kamu siap atau belum dear”
22.
Mamaku bilang jangan terlalu fanatik! | “Bilang ke mama dengan lembut
dan santun, bahwa cintamu padanya dengan menaati Allah penciptanya”
23. Aku
kan gak bebas ke mana-mana, gak bisa nongkrong, clubbing, gosip, kan malu sama
baju! | “Bukankah itu perubahan baik?”
24. Itu
kan nggak wajib dalam Islam!? | “Kalo nggak wajib, ngapain
Rasul perintahin semua wanita Muslim nutup aurat?”
25. Kasi
aku waktu supaya aku yakin jilbaban dulu | “Yakin itu akan diberikan Allah
kalo kita sudah mau mendekat, yakin deh”.
Nah wahai saudariku muslimah,
tunggu apalagi?
Mengenai
kewajiban berjilbab sudah ditetapkan dalam Al Qur’an yang tiap hari kit abaca,
di mana Allah Ta’alaberfirman,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab:
59). Ayat ini menunjukkan wajibnya jilbab bagi seluruh wanita muslimah.
Ayat lain yang menunjukkan
wajibnya jilbab,
وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ …
“Dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, …” (QS. An Nur: 31).
Dalil
yang menunjukkan wajibnya jilbab juga hadits Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam.
عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أُمِرْنَا أَنْ نُخْرِجَ الْحُيَّضَ يَوْمَ الْعِيدَيْنِ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ، فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَدَعْوَتَهُمْ ، وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ عَنْ مُصَلاَّهُنَّ .
قَالَتِ امْرَأَةٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لَيْسَ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ « لِتُلْبِسْهَا صَاحِبَتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا »
Dari
Ummu ‘Athiyyah, ia berkata, “Pada dua hari raya, kami diperintahkan untuk
mengeluarkan wanita-wanita haid dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri
jamaah kaum muslimin dan doa mereka. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi
tempat shalat mereka. Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki
jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab, “Hendaklah kawannya meminjamkan
jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR. Bukhari no. 351 dan
Muslim no. 890)
Dalam
Lisanul ‘Arob, jilbab adalah pakaian yang lebar yang lebih luas dari khimar
(kerudung) berbeda dengan selendang (rida’) dipakai perempuan untuk menutupi
kepala dan dadanya.[1] Jadi kalau kita melihat dari istilah bahasa
itu sendiri, jilbab adalah seperti mantel karena menutupi kepala dan dada
sekaligus.
Semoga Allah beri hidayah demi
hidayah bagi yang belum berjilbab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar